Kamis, 17 Maret 2011

Waktu dan Ragam Evaluasi Program Penyuluhan

1.    Waktu Evaluasi
Waktu pelaksanaan evaluasi dapat dilaksnakan pada tiga waktu yaitu evaluasi pra kegiatan program, evaluasi pada proses pelaksanaan program, dan evaluasi sesudah pelaksanaan program.
2.    Ragam Evaluasi
Penelusuran terhadap ragam evaluasi, menemukan beberapa pengertian seperti berikut :
a.    Evaluasi formatif dan evaluasi sumatif
Taylor (1976) mengemukakan adanya dua macam evaluasi, yaitu “evaluasi formatif” dan “evaluasi sumatif
Evaluasi formatif, adalah evaluasi yang dilaksanakan terhadap program atau kegiatan yang telah dirumuskan, sebelum program atau kegiatan itu sendiri dilaksanakan sedangkan evaluasi sumatif adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan setelah program selesai dilaksanakan.
Pada umumnya, kegiatan evaluasi hanya ditekankan pada evaluasi sumatif, yaitu untuk mengetahui seberapa jauh terdapat penyimpangan dalam pelaksanaan program dan seberapa jauh tujuan dan program yang telah terdapat dicapai seperti yang diharapkan.
b.    On-going evaluation dan Ex-post evaluation
Pemisahan evaluasi dalam 2 bentuk, juga dikemukakan oleh Cernea dan Tepping (1977) yang membedakan adanya :” on-going evaluation” dan “ex-post evalutation”.
On-going evalutation, adalah evaluasi yang dilaksanakan pada saat program atau kegiatan itu masih/sedang dilaksanakan, yang dimaksudkan untuk mengetahui ada/tidaknya penyimpangan pelaksanaan kegiatan disbanding program atau rencana yang telah ditetapkan.
Berbeda dengan”on-going evalutation”, ex-post evalutation sebenarnya sama dengan “evaluasi sumatif”, yaitu evaluasi yang dilaksanakan pada saat program atau kegiatan yang direncanakan telah selesai dikerjakan. Tujuan dari kegiatan evaluasi ini adalah untuk mengetahui: seberapa jauh tujuan telah dapat dicapai, dan (disbanding dengan program atau rencananya) seberapa jauh telah terjadi penyimpangan didalam pelaksanaannya.
c.    Evaluasi intern dan evaluasi ekstern
Pada evaluasi intern, pengambil inisiatif diadakannya evaluasi maupun pelaksana kegiatan evaluasi adalah orang-orang atau aparat yang terlibat langsung dengan program yang bersangkutan(administrator program, penanggungjawab program, pelaksana program) atau orang-orang atau aparat di dalam organisasi pemilik/ pelaksana program, yang memang memiliki fungsi atau tugas untuk melakukan evaluasi dalam organisasi
Sedang evaluasi ekstern, adalah evaluasi yang dilaksanakan oleh pihak luar (di luar organisasi pemilik/pelaksana program), meskipun inisiatif dilakukannya evaluasi dapat muncul dari kalangan orang luar, atau justru diminta oleh organisasi pemilik/pelaksana program yang bersangkutan.
d.   Evaluasi teknis dan evaluasi ekonomi
Evaluasi teknis (fisik), adalah kegiatan evaluasi yang sasran dan ukurannya menggunakan ukuran-ukuran teknis (fisik), seperti seberapa jauh volume kegiatan telah dapat diselesaikan, seberapa jauh persyaratan teknis telah ditepati, berapa jumlah orang yang terlibat/terjangkau oleh program yang dilaksanakn, bagaimana kualitas bahan yang digunakan, ataupun kualitas fisik, dari kegiatan yang dihasilkan, dll. Sedangkan evaluasi ekonomi atau keuangan sasarannya adalah pengelolaan keuangan dan menggunakan ukuran-ukuran ekonomi.
e.    Evaluasi program, pemantauan, danm evaluasi dampak program
Evaluasi program adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengkaji kembali draft/usulan program yang sudah dirumuskan, sebelum program itu dilaksanakan.
Pemantauan program diartikan sebagai proses pengumpulan informasi (data,fakta) dan pengambilan keputusan-keputusan yang terjadi selama proses pelaksanaan program, dengan maksud untuk menghindari terjadinya keadaan-keadaan kritis yang akan mengganggu pelaksanaan program, sehingga program tersebut tetap dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan (Carnea dan Tepping, 1977).
Untuk keperluan tersebut, Rossi, dkk (1979) menekankan agar kegiatan pemantau an diarahkan untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan :
·         apakah program yang telah dilaksanakan tersebut benar-benar telah dapat mencapai individu-individu sasaran program tersebut?
·         apakah program telah dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan sumberdaya, memberikan pelayanan, dan memperoleh manfaat seperti yang telah direncanakan?

Evaluasi Dampak Program
Sebagian besar kegiatan evaluasi, umumnya diarahkan untuk mengevaluasi tujuan program atau dampak kegiatan yang telah dihasilkan oleh pelaksana program yang telah direncanakan.  Kegiatan seperti itu hanya dapat dilakukan jika tujuan program benar-benar dirumuskan secara jelas dan telah disediakan cara-cara pengukurannya, baik yang menyangkut perubahan perilaku, atau ukuran-ukuran yang lain seperti tingkat produktivitas, tingkat kelahiran/kematian, dll.
f.     Evaluasi proses dan evaluasi hasil
Dari beragamevaluasi yang telah dikemukakan di atas,dapat disimpulkan ada dua macam kegiatan evaluasi, yaitu:
·         Evaluasi proses, yaitu evaluasi yang telah dilakukan untuk mengevaluasi seberapa jauh proses kegiatan yang telah dilaksanakan itu sesuai 9dalam arti kuantitatif maupun kualitatif) dengan proses kegiatan yang seharusnya dilaksanakan sebagaimana telah dirumuskan di dalam programnya.
·         Evaluasi hasil, yaitu evaluasi yang dilakukan untuk mengevaluasi tentang seberapa jauh tujuan-tujuan yang direncanakan telah dapat dicapai, baik dalam pengertian kuantitatif maupun kualitatif.
Dari kedua macam evaluasi ini, seringkali perhatian hanya dipusatkan pada evaluasi hasil, sedang evaluasi proses baru dilakukan manakala dari evaluasi hasil tidak menunjukkan hasil yang memuaskan.
Sehubungan dengan kenyataan ini, evaluasi terhadap proses kegiatan semakin memperoleh perjatian (baik di dalam evaluasi program, pemantauan/monitoring, maupun evaluasi dampak program.  Hal ini, terutama dilandais oleh fakta yang menunjukkan bahwa, keberhasilan program tidak selalu dilaksanakan dengan menghalalkan segala cara asal tujuan tercapai.
Khusus untuk pelaksanaan program penyuluhan, praktik-praktik menyalahi proses kegiatan (dengan menghalakan segala cara) asal tujuan tercapai seperti itu sangat berbahaya karena perubahan perilaku yang disebabkan oleh pemaksaan itu tidak bersifat mantap dan jika unsure pemaksanya tidak memiliki kekuasaan lagi, perilaku sasaran akan kembali kepada perilaku semula.


Manajemen Penyuluhan Pertanian

1.        Pengertian Manajemen
Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
2.      Teori Manajemen
Fayol menyatakan bahwa manajemen mempunyai 5 fungsi :
1)       Perencanaan (Planning),
2)     Pengorganisasian (Organizing),
3)     Pemberian komando (Commanding),
4)     Pengkoordinasian (Coordinating,
5)     Pengawasan (Controlling).
Koont dan O’Donnel membagi fungsi manajemen menjadi 5, yakni:
1)       Prencanaan (Planning),
2)     Pengorganisasian (Organizing),
3)     Pengadaan tenaga kerja     (Staffing),
4)     Pemberian bimbingan (Directing),
5)     Pengawasan (Controlling).
3.      Hal2 yg berhubungan dg Manajemen :
Managemen adalah inti dari administrasi; Kepemimpinan adalah inti dari managemen; Human relation adalah inti dari kepemimpinan; serta Organisasi dapat dipandang sebagai adalah wadah di mana kegiatan administrasi/managemen dijalankan dan sebagai rangkaian hirarki antara orang-orang dalam suatu ikatan formal.
4.      pengertian
1)       Adminstrasi sebagai keseluruhan proses kerjasama dua orang manusia atau lebih yang disandarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (Siagian, 1984)
2)     Kepemimpinan adalah motor atau daya penggerak dari semua sumber-sumber dan alat-alat (resources) yang tersedia bagi suatu organisasi.
3)     Human relations adalah keseluruhan rangkaian hubungan, baik yang ber-sifat formal atau informal, antara atasan dengan bawahan, atasan dengan atasan, serta bawahan dengan bawahan yang lain yang harus dibina dan di-perlihara sedeminikan rupa sehingga tercipta suatu teamwork dan suasana kerja yang intim dan harmonis dalam rangka pencapaian tujuan.
4)     Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat seorang/beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/ beberapa orang yang disebut bawahan.
5.      Menurut Claar, J.B. & R.P. Bentz. 1984, ruang lingkup manajemen (administrasi) penyuluhan adalah:
1)       susunan dan tugas staf penyuluhan,
2)     manajemen personel,
3)     manajemen keuangan,
4)     manajemen fasilitas (peralatan dan perlengkapan).
5)     perencanaan dan pelaporan,
6)     pelatihan pra-kerja staf penyuluh,
7)     pelatihan kerja staf penyuluhan,
8)     organisasi lembaga penyuluhan dan koordinasi  dengan lembaga terkait lainnya.
6.       Kualitas Kepemimpinan Tergantung Kemampuan Individu Untuk :
1)       Menyuruh orang lain hormat/menghargai dan loyal
2)     Menstranfer tanggung jawab
3)     Melibatkan seluruh tingkatan dalam pengambilan kebijakan
4)     Menanamkan kepercayaan
5)     Menumbuhkan antusiasme
6)     Menanamkan semangat dan bekerja secara tim
7)     Membuat keputusan dengan segera
8)     Memikul tanggung jawab
9)     Mengajar Belajar
7.      Jumlah personel Penyuluhan yang diperlukan :
1)       Ukuran/luas daerah yang dilayani
2)     Keragaman pertanian
3)     Ukuran/luas dan kompleksitas lahan pertanian
4)     Jumlah dan tingkat pendidikan sasaran potensial
5)     Kompleksitas dan ruang lingkup program (seperti tanaman pangan, peternakan, pemasaran, dll)
6)     Kemudahan komunikasi antara personil
7)     Mobilitas personil penyuluhan
8)     Tingkat pendidikan dan pengalaman personil penyuluhan
9)     Metode Penyuluhan yang digunakan untuk menjangkau sasaran.
8.      Kualifikasi dan fungsi personel penyuluhan :
1)       Untuk menegakkan peraturan dan/atau melaksanakan pelayanan pemerintah secara langsung.
2)     Untuk membantu memecahkan masalah.
3)     Untuk menyebarkan informasi melalui publikasi, pameran dan media massa.
9.      Fungsi PPL
1)       PPL dalam kondisi ideal diharapkan dapat menjadi
2)     guru,
3)     fasilitator,
4)     organisator, dan
5)     pemimpin yang membantu petani:
o   Menjadi sadar akan adanya teknologi baru dan hasil penelitian.
o   Bergerak dari tahap sadar menuju mempunyai keterampilan yang memadai dan bila mungkin merubah sikap untuk mengambil keputusan menerapkan teknologi baru.
o   Mengantar ke peningkatan usahatani, produktivitas, pendapatan, dan kualitas hidup.
10.    Beberapa tugas PPL
1)       Menjalin hubungan kerja dengan semua kelompoktani dan organisasi lainnya.
2)     Mengembangkan mekanisme advisori yang memadai
3)     Menyusun rencana dan mempersiapkan laporan tentang kegiatan penyuluhan di wilayahnya.
11.      Beberapa tugas PPS
1)       Menjalin kontak dengan lembaga penelitian dan peneliti untuk memperoleh rekomendasi terbaru dan subyek yang sedang diteliti, dan untuk memberi input atau pandangan situasi dunia nyata kepada peneliti.
2)     Mempelajari dan menganalisis tren dan data penelitian yang berhubungan dengan bidangnya.
3)     Mengembangkan rencana latihan dan kegiatan lain yang akan memberikan penge­tahuan dan hasil penelitian kepada PPL yang mentransfer kepada petani untuk memecahkan masalah petani.
4)     Bekerjasama dengan spesialis informasi pertanian untuk mempersiapkan bulletin, surat edaran, surat kabar, selebaran fakta kosep tunggal, dan alat peraga yang cocok digunakan untuk disampaikan kepada PPL.
5)     Berpartisipasi dalam kegiatan lapangan (jika dan bila mungkin) bekerja secara langsung dengan peneliti, PPL, dan petani dalam penelitian lapangan, demonstrasi, lokakarya, dll.
12.    Peranan PPS
1)       Membantu menjembatani gap antara hasil riset dengan yang ada di lapangan atau di rumah.
2)     Membantu memodifikasi hasil riset ke rekomendasi yang realistik sesuai dengan situasi setempat.
13.    Fungsi Direktur
1)       Direktur penyuluhan adalah pejabat yang mengepalai/memimpin organisasi penyuluhan
2)     Fungsi direktur adalah untuk merencanakan, mengorganisir, mengatur dan mengawasi kegiatan organisasi.
3)     Lebih spesifik posisi tersebut termasuk tanggung jawab terhadap supervisi, manajemen personil, administrasi gaji, manajemen fasilitas, manajemen fiskal, pengembangan program dan koordinasi, pelaksanaan program dan evaluasi program.
4)     Secara singkat, direktur bertanggung jawab terhadap semua aspek organisasi penyuluhan.
5)     Fungsi tersebut di atas harus didelegasikan kepada orang lain dalam organisasi. Karena diperlukan pendelegasian, maka diperlukan juga komunikasi yang efektif dalam organisasi.
14.    Faktor2 yg prlu dipertimbangkan dlm hub personil :
1)       Kebijaksanaan personil harus didesain untuk memfasilitasi penyuluhan yang efektif. Kebijaksanaan dan prosedur yang menghambat tujuan ini harus dihindari, atau dimodifikasi.
2)     Kebijaksanaan personil harus didesain untuk memfasilitasi kerja sama antar pegawai. Pendekatan yang positif akan memberikan hasil yang lebih baik daripada pedekatan yang terlalu ketat.
3)     Jika organisasi terlalu besar, maka akan lebih efesien jika fungsi Manajemen Personil Penyuluhan Pertanian disentralisasi. Walaupun demikian, bila ini dilakukan, maka perlu dipertimbangkan adanya fleksibilitas dan pemahaman terhadap perbedaan antar staf.
4)     Keputusan mengenai hal-hal yang penting seperti perekrutan, penempatan, penilaian kinerja, dan promosi personil harus dibuat dengan memper-timbangkan kebutuhan organisasi dan berdasarkan jasa, bukannya berdasarkan faktor luar.
5)     Manajemen Personil Penyuluhan Pertanian harus dijalankan dengan adil dan terbuka. Jika staf diperlakukan tidak sama, respon mereka terhadap tujuan organisasi akan terhambat.
15.    Hal2 yg prlu dipertimbangkan dlm mnjmn fasilitas kantor :
1)       Perencanaan yang matang diperlukan untuk menentukan jumlah dan lokasi kantor penyuluhan.
2)     Perhatian yang kontinyu diperlukan untuk mendapatkan dan memelihara fasilitas kantor.
3)     Pertanyaan tentang tata ruang kantor, perlengkapan kantor yang diperlukan, kebutuhan akan staf kontrakan, prosedur perkantoran, harus dipecahkan dengan keterbatasan persediaan sumber daya di setiap negara.
16.    Hal2 yg perlu diperhatikan dlm Manajemen Keuangan :
1)       Administratur penyuluhan harus menjelaskan kebutuhan keuangan organisasi secara jujur dan realistis serta siap untuk mengatur kapan dana diperlukan dan bagaimana dana itu digunakan.
2)     Sumber dana harus dicari dari semua tingkat pemerintahan dan juga dari orang-orang yang mendapat manfaat langsung dari pelayanan penyuluhan.
3)     Kewenangan untuk mengeluarkan uang dalam barometer yang telah ditentukan harus didelegasikan sebanyak mungkin.
4)     Prosedur pengawasan yang memadai harus dikembangkan dan diikuti.
17.    Prinsip2 umum penyusunan
1)       Rencana dan laporan harus berguna untuk mereka yang mempersiap-kannya, sebagaimana untuk mereka yang membaca.
2)     Rencana dan laporan harus digunakan sebagai masukan oleh pembuat keputusan.
3)     Rencana dan laporan oleh staf penyuluhan harus digunakan pada lokasi itu juga bersama dengan kelompok advisori dan tim penyusun program.
4)     Rencana dan laporan harus disusun sesuai dengan harapan yang realistik.
5)     Rencana dan laporan harus digunakan untuk membantu staf penyuluhan meningkatkan kinerja mereka.
6)     Hampir di semua negara, rencana dan laporan digunakan untuk mengevaluasi pengeluaran dana publik dan untuk mendukung usulan bantuan finansial masa datang.
18.    Topik-Topik Umum Pelatihan Prakerja Penyuluhan Pertanian
1)       Pokok bahasan teknis di bidang ilmu pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan atau rumah tangga.
2)     Organisasi pelayanan penyuluhan, termasuk maksud misi, kebijaksanaan dan prosedur.
3)     Pengembangan sumber daya manusia termasuk pelibatan orang secara partispatif dalam pengembangan dan perencanaan program, perilaku kelompok, hubungan staf-sasaran, dan  manajemen personil.
4)     Proses pengembangan program, dari identifikasi masalah dan penilaian penyuluhan sampai design program inplementasi dan penilaian (evaluasi), termasuk administrasi program.
5)     Strategi komunikasi tidak hanya untuk penyusunan program menggunakan sistem komunikator yang modern maupun  indegenius, tetapi juga untuk memperoleh  informasi umpan balik dari kelompok sasaran dan memberikan informasi tersebut kepada pihak-pihak atau kelompok lain yang memerlukan.
6)     Teknik evaluasi untuk menentukan efektifitas dan manfaat program penyuluhan bagi pengguna.
19.    Bidang Pelatihan
1)       keterampilan pokok bahasan teknis,
2)     keterampilan pokok bahasan pendidikan dan komunikasi termasuk metode dan teknik,
3)     pengetahuan sistem sosial pedesaan, termasuk norma-norma kebudayaan, organisasi kemasyarakat, dan sebagainya, dan
4)     informasi tentang organisasi dan operasi penyuluhan (bidang ini lebih banyak dimasuk    kan dalam pelatihan industri).
20.  Mengapa guru (dan penyuluh) sebaiknya menggunakan metode pemecahan masalah dalam pengajaran pertanian
1)       Pemecahan masalah memberikan murid kesempatan belajar proses (bagaimana memecahkan masalah), dan pokok bahasan.
2)     Pemecahan masalah memberikan murid kesempatan untuk membantu merencanakan apa yang akan mereka pelajari dan bagaimana mereka belajar.
3)     Pemecahan masalah membuat guru tetap optimis. Dengan memberikan kelas kesempatan untuk terlibat dalam perencanaan kegiatan pelajar, pengajaran yang praktis akan dipertahankan.
4)     Dalam pengajaran dengan menggunaan pemecahan masalah, murid menyimpulkan pokok bahasan dan menggunakannya dengan cara yang praktis; jadi mereka belajar menggunakan dan mengaplikasikan pengetahuan dengan baik. Jauh lebih baik belajar pengetahuan demi pengetahuan itu sendiri daripada belajar pengetahuan demi mengejar nilai.
5)     Pemecahan masalah adalah pendekatan pengajaran yang fleksibel.
6)     Pemecahan masalah yang dilaksanakan dengan baik me­numbuhkan minat belajar pada diri murid, karena alasan belajar dan aplikasi belajar di ruang kelas dikembangkan dengan jelas.
7)     Pemecahan masalah adalah pedagogi yang bermutu.
8)     Pengajaran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah memungkinkan guru mengizinkan perbedaan individu, karena murid mungkin berkembang dengan kecepatan yang berbeda dalam mengejar tujuan individualnya.
9)     Dalam pemecahan masalah, pengajaran dalam ruang kelas dan praktik di lapangan dapat digabung dengan cara pelaksanaan kunjungan guru ke plot murid, serta dapat dipadukan bersama ke dalam suatu kesatuan yang lebih bermanfaat.
10)   Sebagai tambahan, untuk belajar “pertanian”, murid belajar tugas-tugas penting